SANJAYA

Facebook
RSS

Sejarah Paskibra Kabupaten Sumedang

Paskibra Kabupaten Sumedang didirikan pada tanggal 16 Januari 1994 bertempat di SMA Negeri 2 Sumedang (sekarang SMAN 1 Cimalaka) dalam Musyawarah Anggota Paskibra Kabupaten Sumedang ke-1 yang dihadiri 56 orang peserta dari perwakilan 32 Sekolah setingkat SMA/SMK/MA se-Kabupaten Sumedang atas prakarsa dan dibawah tanggungjawab Pengurus Purna Paskibraka Indonesia Kabupaten Sumedang tahun 1993 pada Kepengurusan Ayef Saefullah, SE. dan Dairy Zatnika. Sebagai dasar pembentukannya adalah pertemuan di BPKP Lembang Jayagiri pada tahun 1989 serta berdasarkan Instruksi Kakanwil Depdikbud Jawa Barat tahun 1992 tentang pembentukan Paskibra disetiap sekolah di Jawa Barat yang intinya berisikan :
1.     Melebur seluruh organisasi serupa yaitu Pasus, Pasti, Paskara, Angkatan 45 dan lain sebagainya menjadi Organisasi Pasukan Pengibar Bendera dengan singkatan PASKIBRA.
2.     Petunjuk pelaksanaan tentang pembinaan Generasi Muda Paskibra yang bernaung dibawah Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS pada Seksi Bidang Pendidikan Pendahuluan Bela Negara.
Musyawarah Anggota Paskibra Kabupaten Sumedang ke-1 pada saat itu diketuai dari perwakilan Paskibra SPK Kabupaten Sumedang dengan jumlah pengurus MAP (Musyawarah Anggota Paskibra) 6 orang ditambah 3 ketua komisi. Komisi A bertanggungjawab membahas tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Paskas, Komisi B bertanggungjawab membahas tentang Program Kerja Paskas dan Komisi C bertanggungjawab membahas tentang Adat dan peraturan Paskas.
Panitia tersebut diantaranya perwakilan dari Sekolah :
1.     SMA Negeri 1 Sumedang;
2.     SMA Negeri 2 Sumedang;
3.     SPK Sumedang;
4.     SPP-SPMA Cimalaka.
Dalam Musyawarah Anggota Paskibra Kabupaten Sumedang ke-1 berhasil merumuskan dan menetapkan :
1.     Nama Organisasi Paskibra di Kabupaten Sumedang dengan nama “PASKAS“ atau Paskibra Kabupaten Sumedang;
2.     Menetapkan Kepengurusan Paskibra Kabupaten Sumedang periode 1994–1995 yang diketuai oleh Kang Asep Aminudin anggota Paskibra Sekolah dan Eks Paskibraka Kab. Sumedang angkatan 1993 dari SMA Negeri 1 Sumedang;
3.     Menetapkan AD/ART  Paskibra Kabupaten Sumedang;
4.     Menetapkan GBPK (Garis-Garis Besar Program Kerja)  Paskibra Kabupaten Sumedang;
5.     Menetapkan Adat dan Peraturan Paskibra Kabupaten Sumedang.
Adapun Kepengurusan Paskibra Kabupaten Sumedang dari mulai tahun 1994 sampai dengan sekarang selengkapnya adalah sebagai berikut :
1.     Ketua Periode 1994-1995 Asep Aminudin SMAN 1 Sumedang.
2.     Ketua Periode 1995-1996 Dharmoko SMAN 2 Sumedang (yang sekarang menjadi SMAN 1 Cimalaka).
3.     Ketua Periode 1996-1997 Wahyudin SMAN 2 Sumedang (yang sekarang menjadi SMA 1 Cimalaka).
4.     Ketua Periode 1997-1998 Yayan Yunari (Alumni SMAN 1 Sumedang).
5.     Ketua Periode 1998-1999 Heri Hidayat SMAN 3 Sumedang (SMAN 2 Sumedang).
6.     Ketua Periode 1999-2000 Deni Suhendi SMK Korpri Sumedang.
7.     Ketua Periode 2000-2001 Heryanto SMAN 1 Cimalaka.
8.     Ketua Periode 2001-2002 Ai Sri Heryani dari SMAN 1 Situraja.
9.     Ketua Periode 2002-2004 Ihsan dari SMAN 2 Cimalaka.
10. Ketua Periode 2004-2005 Ririn dari SMAN 1 Cimalaka.
11. Ketua Periode 2005-2006 Lia Puji Astuti dari SMA Negeri 1 Cimalaka.
12. Ketua Periode 2006-2007 Syifa Husniyah dari SMAN Conggeang.
13. Ketua Periode 2007-2008 Andri Julianto SMAN Situraja.
14. Ketua Periode 2008-2009 Ryan S. Nurasyid SMA YKM Tanjungsari.
15. Ketua Periode 2009-2010 Riki Bagus Pratama SMAN 1 Sumedang.
16. Ketua Periode 2011-2012 Nurdea Husnul Wardana SMAN 1 Sumedang.
17. Ketua Periode 2012-2013 Afina Rahmatia  SMKN 2 Sumedang.
18. ketua Periode 2013-2014 Sigit Sanjaya SMAN 2 Sumedang
Pada tahun 1997 Pengurus PPI Kabupaten Sumedang menunjuk Yayan Yunari untuk menjadi ketua Paskas, karena pada saat itu kepengurusan Paskas mengalami kefakuman dalam melaksanakan kegiatan di tingkat Kabupaten.
Dalam gerak dan langkahnya Paskibra Kabupaten Sumedang mengalami perkembangan khususnya pada kepengurusan Ke-1 Paskas tahun 1994 memiliki anggota Calon Paskibra Tingkat SMA se-Kabupaten Sumedang mencapai+ 1150 orang dan dapat menyelenggarakan Orientasi Basis di 4 wilayah yaitu :
1.     Wilayah 1 Tanjungsari di SMA Negeri Tanjungsari;
2.     Wilayah 2 Sumedang Kota di SMA Negeri 1 Sumedang;
3.     Wilayah 3 Cimalaka di SMA Negeri 2 Sumedang;
4.     Wilayah 4 Situraja di SMA Negeri  Situraja.
Berhasil dibentuk kecabangan yaitu :
1.     Kecabangan Paspampas;
2.     Kecabangan  Puskespas;
3.     Kecabangan  Protokoler;
4.     Kecabangan  Pelatih SMP;
5.     Pada tahun 2002 ada penambahan kecabangan lagi yaitu Kecabangan Drum Band dengan nama Drum Band Gita Swara Paskibra Kabupaten Sumedang yang didirikan di SMA Negeri 2 Sumedang;

6.     Pada Tahun 2011 ada penambahan 2 (dua) kecabangan lagi yaitu : Karate bekerjasama dengan Budokan Gojuryu dan Seni Budaya dengan bernama “Dharma Kusumah”.
[ Read More ]

Satu Kalimat Membangun Kesuksesan


Mampu Bersyukur, bebas dari pikiran dan tindakan yang bisa membuat orang celaka atau menderita, maka hidup kita pasti damai dan membahagiakan.

Orang mempunyai integritas adalah mereka yang mampu memenuhi janjinya yang dibuatnya. Integritas adalah mutiara pribadi yang dibutuhkan dalam meraiih kesuksesan.

Apabila anda lunak terhadap diri anda mak kehidupanpun akan bersifat keras tetapi sebaliknya kalau anda keras terhadap hidup anda maka kehidupan akan lunak terhadap anda.

 Kadang hidup perlu sejenak menoleh kebelakang. Agar langkah kita kedepan tidak terganggu oleh kelemahan yang pernah kita lakukan dan tidak kita ulangi kembali.

 Tanpa komitmen yang kuat dan konsisten dalam memperbaiki diri, jangan berharap kehidupan kita hari ini dan besi-ok bisa lebih baik dari hari kemarin.

Disaat kita ingin menyerah dan mau berhenti berusaha, Jangan putus asa ! coba tetap bertahan dengan penuh kegigihan dan berusaha lebih keras! Tantangan berat itu pasti kita bisa diatasi dan sukses pasti milik kita.

 Hidup akan kerdil dan kecil kalau hanya bergantung pada belaskasihan orang lain.

Kita harus keras pada diri sendiri dan berani bertanggung jawab atas kehidupan sendiri! Orang gagal yang bisa bersyukur sksn memetik pelajaran yang bernilai dan tetapberjuan.

 Orang sukses yang tetap bersyukur akan makin rendah hati dan mau belajar terus. Kekayaan manusia yang paling bernilai adalah waktu.

 Bukan waktu kemarin, atau esok tetapi saaat ini. Manfaatkan saat ini dengan maksimal, maka sukses pasti kita raih ! Sebelum cita-citaku tercapai, aku takkan berhenti berjuang ditengah jalan! Apa pun yang terjadi aku harus suskes ! NEVER GIVE UP

 Jangan ada iri dan dengki melihat orang lain maju karena sukses juga hak mereka! Yang penting, kita harus berjuang lebih keras lagi agar kita lebih sukses dari hari kemarin!

 Tidak ada jalan yang rata menuju kesuksesan

Hidup mungkin membuat kita jatuh, tetapi kita pasti punya pilihan yaitu bangkit atau tidak!

 empat sikap mental manusia: 1. Pesimis pasif
                                                2. pesimis aktif
                                                3. optimis fasif
                                                4. optimis aktif
Mimpi kadang menyenangkan namun , kan lebih menyenangkan jika kita mapu membuat mimpi jadi kenyataan.maka bangun lah mimpi yang indah dan perjuankan jadi nyata

 Jika kecemasan mendominasi hidup kita, tidak mungkin kita bisa sukses. Buang siakp mental negatif itu, hanya dengan berani,yakin, dan berjuang. Sukses akan kita ciptakan.

 Harapan mebuat manusia mempunya semangat hidup!

Orang yang memiliki harapan tidak takut segala rintangan! Dia selau yakin harapannya akanmembawanya sukses.

 Hidup memang perjuangan. Namun disaat-saat tertentu mental dan pikiiram butuh relaks dan beristrirahat sejenak,sehingga semangat baru untuk mencapai sukses menjadi segar dan terbakar lagi.

Sesungguhnya setiap manusia sudah dikarunia bibit suskses, semua tergantung kita mengelolanya. Satu ahl yang harus kita yakini; SUCCESS IS MY RIGHT.

Hidup adalah proses belajar dan berjuang tanpa batas . saat jatuh, berdiri lagi, kalah , bangun lagi, gagal, bangkit lagi!

Sikap mental demikian harus dimiliki siapa saja yang ingin meraih kesuksesan Jangan buang waktu brkeluh kesah meratap nasib jelek.

Nasib ada ditangaan kita ! tuhan pasti memberi jalan buat aynag mau berjuang keras untuk mengbah nasibnya.

 Jangan memaksakan diri untuk selalu menjadi sempurna karena akan membuat kita kecewadan menderita.

Didunia ini tidak ada yang sempurna, kadang kita harus belajar merasa cukup. Untuk memiliki keuletan yang luar bisa.

Tidak ada cara lain kecuali selalu siap dan berani menghadapi apapun bentuk kesulitan, tantangan, halangan dan tekanan.

 Jangan beri ruang sedikitpun untuk sikap mental yang lunak dan deduktif, jika kita layani, semua sikap negati itu akan menyusup dan merusak kehidupan.Maka tegas dan keraslah pada diri sendiri.

Saat ide cemerlang muncul. Segera catat! Pikirkan! Cari cara dan TAKE ACTION ! jangan kena penyakit DULU tunggu nanti , nanti dulu, sabar dulu, ambil tindakan , SUKSESKAN.

Jangan berhenti mencoba selagi kita mampu mengerjakannya !
[ Read More ]

KONFLIK SOSIAL DAN INTEGRASI SOSIAL

 
KONFLIK SOSIAL DAN INTEGRASI SOSIAL


Pengertian Konflik
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) konflik diartikan sebagai percekcokan, perselisihan atau pertentangan. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih(atau juga kelompok) yang berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan atau membuatnya tak berdaya.



Dalam Bahasa latin : Configere artinya saling memukul.

Pengertian Konflik menurut Ahli :
  • Soerjono Soekanto : Suatu proses sosial individu atau kelompok yang berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan /atau kekerasan.
  • Gillin and Gillin : konflik adalah bagian dari sebuah proses sosial yang terjadi karena adanya perbedaan-perbedaan fisik, emosi , kebudayaan dan perilaku.

Faktor-faktor Penyebab Konflik
Soejono Soekanto mengemukakan 4 faktor penyebab terjadinya konflik yaitu :
  • perbedaan antarindividu,
  • perbedaan kebudayaan ,
  • perbedaan kepentingan dan
  • perubahan sosial.

Perbedaan antarindividu
Merupakan perbedaan yang menyangkut perasaan, pendirian, atau ide yang berkaitan dengan harga diri, kebanggan, dan identitas seseorang.
Sebagai contoh anda ingin suasana belajar tenang tetapi teman anda ingin belajar sambil bernyanyi, karena menurut teman anda itu sangat mundukung. Kemudian timbul amarah dalam diri anda. Sehingga terjadi konflik.

Perbedaan Kebudayaan
Kepribadian seseorang dibentuk oleh keluarga dan masyarakat . tidak semua masyarakat memiliki nilai-nilai dan norma yang sama. Apa yang dianggap baik oleh satu masyarakat belum tentu baik oleh masyarakat lainnya.
Interaksi sosial antarindividu atau kelompok dengan pola kebudayaan yang berlawanan dapat menimbulkan rasa amarah dan benci sehingga berakibat konflik.

Perbedaan Kepentingan
Setiap kelompok maupun individu memiliki kepentingan yang berbeda pula. Perbedaan kepentingan itu dapat menimbulkan konflik diantara mereka.

Perubahan Sosial
Perubahan yang terlalu cepat yang terjadi pada suatu masyarakat dapat mengganggu keseimbangan sistem nilai dan norma yang berlaku, akibatnya konflik dapat terjadi karena adanya ketidaksesuaian antara harapan individu dengan masyarakat.
Sebagai contoh kaum muda ingin merombak pola perilaku tradisi masyarakatny, sedangkan kaum tua ingin mempertahankan tradisi dari nenek moyangnya. Maka akan timbulah konflik diantara mereka.



Bentuk-bentuk Konflik

Menurut Lewis A. Coser konflik dibedakan menjadi 2 yaitu :
  1. Konflik realistis berasal dari kekecewaan individu atau kelompok terhadap sistem atau tuntutan yang terdapat dalam hubungan sosial.
  2. Konflik nonrealistis adalah konflik yang bukan berasal dari tujuan-tujuan persaingan yang antagonis(berlawanan), melainkan dari kebutuhan pihak-pihak tertentu untuk meredakan ketegangan.

Berdasarkan kedua bentuk konflik diatas Lewis A. Coser membedakannya lagi kedalam dua bentuk konflik berbeda, yaitu :
  • Konflik In-group adalah konflik yang terjadi dalam kelompok itu sendiri
  • Konflik Out-Group adlah konflik yang terjadi antara suatu kelompok dengan kelompok lain.

Menurut Soerjono Soekanto konflik dibedakan menjadi 5 bentuk, yaitu :
  • Konflik atau pertentangan pribadi
  • Konflik atau pertentangan rasial
  • Konflik atau pertentangan antar kelas-kelas sosial
  • Konflik atau pertentangan politik
  • Konflik atau pertentangan yang bersifat internasional

Berdasarkan Sifatnya :
  • Konflik destruktif, merupakan konflik yang muncul karena adanya perasaan tidak senang , rasa benci dan dendam dari seseorang ataupun kelompok orang . Pada titik tertentu konflik ini dapat merusak atau menghancurkan sebuah hubungan.
  • Konflik konstruktif, merupakan konflik yang bersifat fungsional, konflik ini muncul karena adanya perbedaan pendapat dari kelompok-kelompok dalam menghadapi suatu permasalahan. Konflik ini menghasilkan konsesus dari perbedaan pendapat menuju sebuah perbaikan.

Berdasrkan posisi pelaku yang berkonflik
  • Konflik vertikal, konflik antar komponen masyarakat didalam suatu struktur yang bersifat hirarkis
  • Konflik horisontal,konflik antara individu atau kelompok yang memiliki kedudukan relatif sama.
  • Konflik diagonal, merupakan konflik yang terjadi karena adanya ketidakadilan aloksi sumber daya ke seluruh organisasi sehingga menimbulkan pertentangan ekstrim, contoh konflik poso


Berdasarkan sifat pelaku yang berkonflik
  • Konflik terbuka, merupakan konflik yang diketahui semua pihak, contoh konflik antara Israel dengan Palestina
  • Konflik tertutup, konflik yang hanya diketahui oleh orang-orang atau kelompok yang terlibat konflik

Berdasarkan konsentrasi aktivitas Manusia di dalam masyarakat:
  • Konflik sosial, merupakan konflik yang terjadi akibat adanya perbedaan kepentingan sosial dari pihak yang berkonflik. Konflik sosial dibedakan menjadi dua,yaitu :
1.      Konflik sosial vertikal : konflik yang terjadi antara masyarakat dengan negara.
2.      Konflik sosial horisontal : konflik yang terjadi antar etnis, suku atau agama




  • Konflik Politik, yaitu konflik yang terjadi akibat terjadi karena perbedaan kepentingan yang berkaitan dengan kekuasaan
  • Konflik Ekonomi, konflik akibat adanya perebutan sumber daya ekonomi dari pihak yang berkonflik.
  • Konflik Budaya, konflik akibat adanya perbedaan kepentingan budaya dari pihak yang berkonflik.
  • Konflik Ideologi, konflik akibat perbedaan paham yang diyakini oleh seseorang atau sekolompok orang , contoh konflik saat G30-S/PKI

Dari sudut psikologi sosial, Ursula Lehr mengemukakan konflik sebagai berikut :
  • Konflik dengan orangtua
  • Konflik dengan anak-anak sendiri
  • Konflik dengan keluarga
  • Konflik dengan orang lain
  • Konflik dengan suami atau istri
  • Konflik disekolah
  • Konflik dalam pemilihan pekerjaan
  • Konflik agama
  • Konflik pribadi


Dampak Sebuah Konflik

Dampak sebuah konflik memiliki 2 sisi yang berbeda yaitu dilihat dari segi positif dan dari segi negatif.
Segi positif dari konflik adalah sebagai berikut:
  1. Konflik dapat memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas atau masih belum tuntas di telaah.
  2. Konflik memungkinkan adanya penyesuaian kembali norma-norma, nila-nilai, serta hubungan-hubungan sosial dalam kelompok bersangkutan dengan kebutuhan individu atau kelompok.
  3. Konflik meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok yang sedang mengalami konflik dengan kelompok lain.
  4. Konflik merupakan jalan untuk mengurangi ketergantungan antarindividu dan kelompok.
  5. Konflik dapat membantu menghidupkan kembali norma-norma lama dan menciptakan norma baru.
  6. Konflik dapat berfungsi sebagai sarana untuk mencapai keseimbangan antara kekuatan-kekuatan yang ada di dalam masyarakat.
  7. Konflik memunculkan sebuah kompromi baru apabila pihak yang berkonflik berada dalam kekuatan yang seimbang.

Segi negatif dari konflik :
  1. Keretakan hubungan antarindividu dan persatuan kelompok.
  2. Kerusakan harta benda dan hilangnya nyawa manusia.
  3. Berubahnya kepribadian para individu.
  4. Munculnya dominasi kelompok pemenang atas kelompok yang kalah.


Konflik Dan Kekerasan

  • Dalam KBBI kekerasan didefinisikan sebagai perbuatan seseorang atau kelompok yang menyebabakan cedera atau matinya orang lain, atau menyebabkan kerusakan fisik atau barang orang lain.



  • Secara sosiologis kekerasan umumnya teradi saat individu atau kelompok yang berinteraksi mengabaikan norma-norma dan nilai sosial dalam mencapai tujuan masing-masing.Akibatnya terjadilah konflik yang bermuara  kekerasan.

Teori – teori tentang Kekerasan :

Menurut Thomas santoso, terdapat 3 teori tentang kekerasan, yaitu :
  1. Teori Kekerasan sebagai tindakan aktor(individu) atau kelompok
    • Manusia melakukan kekerasan karena adanya faktor bawaan, seperti kelainan genetik atau fisiologis

  1. Teori Kekerasan Struktural
·        Kekerasan bukan berasal dari orang tertentu melainkan terbentuk dalam suatu sistem sosial. Para ahli memandang kekerasan tidak hanya dilakukan oleh aktor atau kelompok semata melainkan dipengaruhi oleh suatu struktur.

  1. Teori Kekerasan sebagai kaitan antara aktor dan struktural
·        Konflik merupakan sesuatu yang telah ditentukan sehingga bersifat endemik bagi kehidupan masyarakat. Oleh karena itu ada 4 jenis kekerasan yang diidentifikasikan, yaitu :
a.       kekerasan terbuka (yang dapat dilihat)
b.      kekerasan tertutup (kekerasan tersembunyi, berupa ancaman)
c.       kekerasan agresif (kekerasan yang dilakukan untuk mendapatkan sesuatu, penjambretan)
d.      kekerasan defensif (kekerasan yang dilakukan untuk melindungi diri)

Salah satu bentuk kekerasan kolektif yang akhir-akhir initerjadi adalah : terorisme.



Cara Pengendalian Konflik dan Kekerasan

Secara umum, ada tiga macam bentuk pengendalian konflik sosial, yaitu konsoliasi, mediasi dan arbitasi.

Konsoliasi
Dilakukan melalui lembaga-lembaga tertentu yang memungkinkan diskusi dan pengambilan keputusan yang adil di antara pihak yang bertikai.

Mediasi
Dilakukan apabila kedua pihak yang berkonflik sepakat untuk menunjuk pihak ketiga sebagai mediator.

Arbitasi
Dilakukan apabila kedua belah pihak sepakat untuk menerima atau terpaksa menerima hadirnya pihak ketiga yang akan memberikan keputusan-keputusan tertentu untuk menyelesaikan konflik.

Ajudication
Cara penyelesaian konflik melalui pengadilan






INTEGRASI SOSIAL

Pengertian Integrasi Sosial
·        Dalam KBBI integrasi diartikan pembauran sesuatu yang tertentu hingga menjadi kesatuan yang utuh dan bulat

·        Integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan. Unsur-unsur yang berbeda tersebur dapat meliputi ras, etnis, agama bahasa, kebiasaan, sistem nilai dan lain sebagainya.

Pengertian integrasi sosial menurut ahli :
  • Menurut Baton : integrasi sebagai suatu pola hubungan yang mengakui adanya perbedaan ras dalam masyarakat, tetapi tidak memberikan fungsi penting pada perbedaan pada ras tersebut

Syarat terjadinya Integrasi
Menurut  William F. Ogburn dan Meyer Nimkoff, syarat  terjadinya integrasi sosial adalah :
  • Anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan-kebutuhan mereka
  • Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (konsensus) bersama mengenai nilai dan norma
  • Nilai dan norma sosial itu berlaku cukup lama dan dijalankan secara konsisten

Faktor yang mempengaruhi cepat atau lambatnya proses integrasi
  • Homogenitas kelompok, pada masyarakat yang homogenitasnya rendah integrasi sangat mudah tercapai , demikian sebaliknya.
  • Besar kecilnya kelompok, jumlah anggota kelompok mempengaruhi cepat lambatnya integrasi karena membutuhkan penyesuaian diantara anggota.
  • Mobilitas geografis, semakin sering anggota suatu masyarakat datang dan pergi maka semakin mempengaruhi proses integrasi
  • Efektifitas komunikasi, semakin efektif komunikasi, maka semakin cepat integrasi anggota-anggota masyarakat tercapai.


Bentuk-bentuk integrasi sosial
  • Integrasi Normatif : integrasi yang terjadi akibat adanya norma-norma yang berlaku dimasyarakat,  contoh masyarakat Indonesia dipersatukan oleh semboyan Bhineka Tunggal Ika
  • Integrasi Fungsional, integrasi yang terbentuk sebagai akibat adanya fungsi-fungsi tertentu dalam masyrakat. Contoh Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, mengintegrasikan dirinya dengan melihat fungsi masing-masing, suku bugis melaut, jawa pertanian, Minang pandai berdagang.
  • Integrasi Koersif, integrasi yang terbentuk berdasarkan kekuasaan yang dimiliki penguasa.. Dalam hal ini penguasa menggunakan cara koersif.

Proses Integrasi

  • Asimilasi : berhadapannya dua kebudayaan atau lebih yang saling mempengaruhi sehingga memunculkan kebudayaan baru dengan meninggalkan sifat asli.

  • Akulturasi : proses sosial yang terjadi bila kelompok sosial dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada kebudayaan asing (baru), sehingga kebudayaan asing (baru) diserap/diterima dan diolah dalam kebudayaan sendiri, tanpa meninggalkan sifat aslinya.

Faktor-faktor Pendorong Integrasi Sosial
  • Adanya tolerasnsi terhadap kebudayaan yang berbeda
  • Kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi
  • Mengembangkan sikap saling menghargai orang lain dengan kebudayaannya
  • Adanya sikap yang terbuka dengan golongan yang berkuasa
  • Adanya persamaan dalam unsur unsur kebudayaan.
  • Adanya perkawinan campur (amalgamasi)
  • Adanya musuh bersama dari luar.




[ Read More ]