Pengertian Konflik menurut Ahli :
- Soerjono
Soekanto : Suatu proses sosial individu atau kelompok yang
berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang
disertai dengan ancaman dan /atau kekerasan.
- Gillin
and Gillin : konflik adalah bagian dari sebuah proses sosial yang
terjadi karena adanya perbedaan-perbedaan fisik, emosi , kebudayaan
dan perilaku.
Faktor-faktor Penyebab Konflik
Soejono Soekanto mengemukakan 4 faktor penyebab terjadinya konflik yaitu :
- perbedaan antarindividu,
- perbedaan kebudayaan ,
- perbedaan kepentingan dan
- perubahan sosial.
Perbedaan antarindividu
Merupakan
perbedaan yang menyangkut perasaan, pendirian, atau ide yang berkaitan
dengan harga diri, kebanggan, dan identitas seseorang.
Sebagai
contoh anda ingin suasana belajar tenang tetapi teman anda ingin
belajar sambil bernyanyi, karena menurut teman anda itu sangat
mundukung. Kemudian timbul amarah dalam diri anda. Sehingga terjadi
konflik.
Perbedaan Kebudayaan
Kepribadian
seseorang dibentuk oleh keluarga dan masyarakat . tidak semua
masyarakat memiliki nilai-nilai dan norma yang sama. Apa yang dianggap
baik oleh satu masyarakat belum tentu baik oleh masyarakat lainnya.
Interaksi
sosial antarindividu atau kelompok dengan pola kebudayaan yang
berlawanan dapat menimbulkan rasa amarah dan benci sehingga berakibat
konflik.
Perbedaan Kepentingan
Setiap
kelompok maupun individu memiliki kepentingan yang berbeda pula.
Perbedaan kepentingan itu dapat menimbulkan konflik diantara mereka.
Perubahan Sosial
Perubahan
yang terlalu cepat yang terjadi pada suatu masyarakat dapat mengganggu
keseimbangan sistem nilai dan norma yang berlaku, akibatnya konflik
dapat terjadi karena adanya ketidaksesuaian antara harapan individu
dengan masyarakat.
Sebagai
contoh kaum muda ingin merombak pola perilaku tradisi masyarakatny,
sedangkan kaum tua ingin mempertahankan tradisi dari nenek moyangnya.
Maka akan timbulah konflik diantara mereka.
Bentuk-bentuk Konflik
Menurut Lewis A. Coser konflik dibedakan menjadi 2 yaitu :
- Konflik
realistis berasal dari kekecewaan individu atau kelompok terhadap
sistem atau tuntutan yang terdapat dalam hubungan sosial.
- Konflik
nonrealistis adalah konflik yang bukan berasal dari tujuan-tujuan
persaingan yang antagonis(berlawanan), melainkan dari kebutuhan
pihak-pihak tertentu untuk meredakan ketegangan.
Berdasarkan kedua bentuk konflik diatas Lewis A. Coser membedakannya lagi kedalam dua bentuk konflik berbeda, yaitu :
- Konflik In-group adalah konflik yang terjadi dalam kelompok itu sendiri
- Konflik Out-Group adlah konflik yang terjadi antara suatu kelompok dengan kelompok lain.
Menurut Soerjono Soekanto konflik dibedakan menjadi 5 bentuk, yaitu :
- Konflik atau pertentangan pribadi
- Konflik atau pertentangan rasial
- Konflik atau pertentangan antar kelas-kelas sosial
- Konflik atau pertentangan politik
- Konflik atau pertentangan yang bersifat internasional
Berdasarkan Sifatnya :
- Konflik
destruktif, merupakan konflik yang muncul karena adanya perasaan
tidak senang , rasa benci dan dendam dari seseorang ataupun
kelompok orang . Pada titik tertentu konflik ini dapat merusak atau
menghancurkan sebuah hubungan.
- Konflik
konstruktif, merupakan konflik yang bersifat fungsional, konflik
ini muncul karena adanya perbedaan pendapat dari kelompok-kelompok
dalam menghadapi suatu permasalahan. Konflik ini menghasilkan
konsesus dari perbedaan pendapat menuju sebuah perbaikan.
Berdasrkan posisi pelaku yang berkonflik
- Konflik vertikal, konflik antar komponen masyarakat didalam suatu struktur yang bersifat hirarkis
- Konflik horisontal,konflik antara individu atau kelompok yang memiliki kedudukan relatif sama.
- Konflik
diagonal, merupakan konflik yang terjadi karena adanya
ketidakadilan aloksi sumber daya ke seluruh organisasi sehingga
menimbulkan pertentangan ekstrim, contoh konflik poso
Berdasarkan sifat pelaku yang berkonflik
- Konflik terbuka, merupakan konflik yang diketahui semua pihak, contoh konflik antara Israel dengan Palestina
- Konflik tertutup, konflik yang hanya diketahui oleh orang-orang atau kelompok yang terlibat konflik
Berdasarkan konsentrasi aktivitas Manusia di dalam masyarakat:
- Konflik
sosial, merupakan konflik yang terjadi akibat adanya perbedaan
kepentingan sosial dari pihak yang berkonflik. Konflik sosial
dibedakan menjadi dua,yaitu :
1. Konflik sosial vertikal : konflik yang terjadi antara masyarakat dengan negara.
2. Konflik sosial horisontal : konflik yang terjadi antar etnis, suku atau agama
- Konflik
Politik, yaitu konflik yang terjadi akibat terjadi karena
perbedaan kepentingan yang berkaitan dengan kekuasaan
- Konflik Ekonomi, konflik akibat adanya perebutan sumber daya ekonomi dari pihak yang berkonflik.
- Konflik Budaya, konflik akibat adanya perbedaan kepentingan budaya dari pihak yang berkonflik.
- Konflik
Ideologi, konflik akibat perbedaan paham yang diyakini oleh
seseorang atau sekolompok orang , contoh konflik saat G30-S/PKI
Dari sudut psikologi sosial, Ursula Lehr mengemukakan konflik sebagai berikut :
- Konflik dengan orangtua
- Konflik dengan anak-anak sendiri
- Konflik dengan keluarga
- Konflik dengan orang lain
- Konflik dengan suami atau istri
- Konflik disekolah
- Konflik dalam pemilihan pekerjaan
- Konflik agama
- Konflik pribadi
Dampak Sebuah Konflik
Dampak sebuah konflik memiliki 2 sisi yang berbeda yaitu dilihat dari segi positif dan dari segi negatif.
Segi positif dari konflik adalah sebagai berikut:
- Konflik dapat memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas atau masih belum tuntas di telaah.
- Konflik
memungkinkan adanya penyesuaian kembali norma-norma, nila-nilai,
serta hubungan-hubungan sosial dalam kelompok bersangkutan dengan
kebutuhan individu atau kelompok.
- Konflik meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok yang sedang mengalami konflik dengan kelompok lain.
- Konflik merupakan jalan untuk mengurangi ketergantungan antarindividu dan kelompok.
- Konflik dapat membantu menghidupkan kembali norma-norma lama dan menciptakan norma baru.
- Konflik
dapat berfungsi sebagai sarana untuk mencapai keseimbangan antara
kekuatan-kekuatan yang ada di dalam masyarakat.
- Konflik memunculkan sebuah kompromi baru apabila pihak yang berkonflik berada dalam kekuatan yang seimbang.
Segi negatif dari konflik :
- Keretakan hubungan antarindividu dan persatuan kelompok.
- Kerusakan harta benda dan hilangnya nyawa manusia.
- Berubahnya kepribadian para individu.
- Munculnya dominasi kelompok pemenang atas kelompok yang kalah.
Konflik Dan Kekerasan
- Dalam
KBBI kekerasan didefinisikan sebagai perbuatan seseorang atau
kelompok yang menyebabakan cedera atau matinya orang lain, atau
menyebabkan kerusakan fisik atau barang orang lain.
- Secara
sosiologis kekerasan umumnya teradi saat individu atau kelompok
yang berinteraksi mengabaikan norma-norma dan nilai sosial dalam
mencapai tujuan masing-masing.Akibatnya terjadilah konflik yang
bermuara kekerasan.
Teori – teori tentang Kekerasan :
Menurut Thomas santoso, terdapat 3 teori tentang kekerasan, yaitu :
- Teori Kekerasan sebagai tindakan aktor(individu) atau kelompok
- Manusia melakukan kekerasan karena adanya faktor bawaan, seperti kelainan genetik atau fisiologis
- Teori Kekerasan Struktural
· Kekerasan
bukan berasal dari orang tertentu melainkan terbentuk dalam suatu
sistem sosial. Para ahli memandang kekerasan tidak hanya dilakukan oleh
aktor atau kelompok semata melainkan dipengaruhi oleh suatu struktur.
- Teori Kekerasan sebagai kaitan antara aktor dan struktural
· Konflik
merupakan sesuatu yang telah ditentukan sehingga bersifat endemik bagi
kehidupan masyarakat. Oleh karena itu ada 4 jenis kekerasan yang
diidentifikasikan, yaitu :
a. kekerasan terbuka (yang dapat dilihat)
b. kekerasan tertutup (kekerasan tersembunyi, berupa ancaman)
c. kekerasan agresif (kekerasan yang dilakukan untuk mendapatkan sesuatu, penjambretan)
d. kekerasan defensif (kekerasan yang dilakukan untuk melindungi diri)
Salah satu bentuk kekerasan kolektif yang akhir-akhir initerjadi adalah : terorisme.
Cara Pengendalian Konflik dan Kekerasan
Secara umum, ada tiga macam bentuk pengendalian konflik sosial, yaitu konsoliasi, mediasi dan arbitasi.
Konsoliasi
Dilakukan
melalui lembaga-lembaga tertentu yang memungkinkan diskusi dan
pengambilan keputusan yang adil di antara pihak yang bertikai.
Mediasi
Dilakukan apabila kedua pihak yang berkonflik sepakat untuk menunjuk pihak ketiga sebagai mediator.
Arbitasi
Dilakukan
apabila kedua belah pihak sepakat untuk menerima atau terpaksa menerima
hadirnya pihak ketiga yang akan memberikan keputusan-keputusan tertentu
untuk menyelesaikan konflik.
Ajudication
Cara penyelesaian konflik melalui pengadilan
INTEGRASI SOSIAL
Pengertian Integrasi Sosial
· Dalam KBBI integrasi diartikan pembauran sesuatu yang tertentu hingga menjadi kesatuan yang utuh dan bulat
· Integrasi
sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam
masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan. Unsur-unsur yang berbeda
tersebur dapat meliputi ras, etnis, agama bahasa, kebiasaan, sistem
nilai dan lain sebagainya.
Pengertian integrasi sosial menurut ahli :
- Menurut Baton : integrasi
sebagai suatu pola hubungan yang mengakui adanya perbedaan ras
dalam masyarakat, tetapi tidak memberikan fungsi penting pada
perbedaan pada ras tersebut
Syarat terjadinya Integrasi
Menurut William F. Ogburn dan Meyer Nimkoff, syarat terjadinya integrasi sosial adalah :
- Anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan-kebutuhan mereka
- Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (konsensus) bersama mengenai nilai dan norma
- Nilai dan norma sosial itu berlaku cukup lama dan dijalankan secara konsisten
Faktor yang mempengaruhi cepat atau lambatnya proses integrasi
- Homogenitas
kelompok, pada masyarakat yang homogenitasnya rendah integrasi
sangat mudah tercapai , demikian sebaliknya.
- Besar
kecilnya kelompok, jumlah anggota kelompok mempengaruhi cepat
lambatnya integrasi karena membutuhkan penyesuaian diantara
anggota.
- Mobilitas
geografis, semakin sering anggota suatu masyarakat datang dan
pergi maka semakin mempengaruhi proses integrasi
- Efektifitas komunikasi, semakin efektif komunikasi, maka semakin cepat integrasi anggota-anggota masyarakat tercapai.
Bentuk-bentuk integrasi sosial
- Integrasi
Normatif : integrasi yang terjadi akibat adanya norma-norma yang
berlaku dimasyarakat, contoh masyarakat Indonesia dipersatukan
oleh semboyan Bhineka Tunggal Ika
- Integrasi
Fungsional, integrasi yang terbentuk sebagai akibat adanya
fungsi-fungsi tertentu dalam masyrakat. Contoh Indonesia yang
terdiri dari berbagai suku, mengintegrasikan dirinya dengan melihat
fungsi masing-masing, suku bugis melaut, jawa pertanian, Minang
pandai berdagang.
- Integrasi
Koersif, integrasi yang terbentuk berdasarkan kekuasaan yang
dimiliki penguasa.. Dalam hal ini penguasa menggunakan cara
koersif.
Proses Integrasi
- Asimilasi
: berhadapannya dua kebudayaan atau lebih yang saling mempengaruhi
sehingga memunculkan kebudayaan baru dengan meninggalkan sifat
asli.
- Akulturasi
: proses sosial yang terjadi bila kelompok sosial dengan
kebudayaan tertentu dihadapkan pada kebudayaan asing (baru),
sehingga kebudayaan asing (baru) diserap/diterima dan diolah dalam
kebudayaan sendiri, tanpa meninggalkan sifat aslinya.
Faktor-faktor Pendorong Integrasi Sosial
- Adanya tolerasnsi terhadap kebudayaan yang berbeda
- Kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi
- Mengembangkan sikap saling menghargai orang lain dengan kebudayaannya
- Adanya sikap yang terbuka dengan golongan yang berkuasa
- Adanya persamaan dalam unsur unsur kebudayaan.
- Adanya perkawinan campur (amalgamasi)
- Adanya musuh bersama dari luar.